Sabtu, 03 September 2016

REST AREA KM 97 PESONA TERSEMBUNYI DI BUMI PURWAKARTA YANG DIBALUT MISTIS DAN KEINDAHAN ALAMNYA


Siapa yang tidak tahu dengan TOL CIPULARANG? (Cikampek Purwakarta Padalarang), jalur yang membelah bukit dan menggerus lahan yang dulu area perkebunan serta sawah ini memang telah menjadi buah bibir sejak tahun 2000 an, bukan hanya karena pembangunannya yang terbilang sangat cepat, tapi juga karena beragam cerita dibaliknya, bahkan hingga setelah beroperasi dan mulai digunakan. Jalur TOL yang menghubungkan Jakarta – Bandung ini awalnya dibangun untuk para Kepala Negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) dari Negara Sahabat. diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 Juli 2005, tak perlu waktu lama untuk KM 97 menjadi primadona, pasalnya jarak tempuh Jakarta – Bandung yang sebelumnya memakan waktu empat hingga lima jam perjalanan, dapat ditempuh hanya dengan waktu kurang dari satu setengah jam saja. Tak heran perjalanan yang dulu membosankan kini berganti dengan rasa nyaman.



Dibalik itu, sudah menjadi rahasia umum jika nama TOL CIPULARANG terutama KM 97 sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis, terlebih setelah seringnya terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa, warga sekitar bahkan masyarakat luar sebagian percaya jika rentetan kecelakaan yang terjadi di sekitar KM 97 dikarenakan adanya campur tangan makhluk halus, bahkan beredar kabar tentang seringnya pengendara yang melintasi jalur sekitar KM 90 hingga KM 97 sering melihat penampakan-penampakan yang dipercaya sebagai penunggu wilayah tersebut dengan wujud wanita berpakaian putih, anak-anak yang berlarian, atau sosok nenek tua yang berbadan bungkuk.



Akan tetapi tidak semua masyarakat yang melihat kecelakaan di sekitar KM 97 dari sisi mistis, ada juga yang menganggap kecelakaan yang sering terjadi adalah akibat kondisi medan yang memang berangin besar, berkelok-kelok, bahkan cenderung naik turun, sehingga tekanan terhadap kendaraan berakibat kendaraan tidak stabil. Sebagian lagi menganggap hal itu lumrah terjadi akibat kondisi kendaraan yang kurang baik, atau kondisi pengemudi yang mengantuk dan kelelahan, segala kemungkinan memang bisa saja menjadi alasan, dan semua itu  tergantung kita menyikapinya.



           Sejenak kita lupakan dulu cerita mistis yang kadang membuat bulu kuduk merinding, karena selain kisah mistisnya, KM 97 juga menyuguhkan keindahan alam yang kadang luput dari perhatian, dan bagi siapa saja yang kebetulan singgah di REST AREA KM 97, seharusnya merasa sangat beruntung, sebab bukan hanya bisa beristirahat, para pengunjung juga bisa berbelanja, sekedar mengisi bensin, hingga menikmati panorama indah ketika matahari terbenam.



Tepat  di titik KM 97 dan berada di wilayah administratif Desa Sadarkarya, Rest Area KM 97 menyuguhkan kenyamanan bagi siapa saja yang singgah, ketika CITIZEN PURWAKARTA mengunjungi Rest Area KM 97, kesan yang terasa adalah bersih, luas, dan memuaskan. Bagaimana tidak, sebab hampir tak ada yang tak bisa kita dapatkan disana, mulai dari Rumah Makan, Toko Pakaian, Toko oleh-oleh, view yang benar-benar tak akan bisa dilupakan, bahkan nampak sebuah wahana Flying Fox dan kebun binatang mini juga terdapat disana.



Tak hanya itu, kitapun akan dimanjakan dengan keramahan dan senyuman hangat jika kita berbelanja di Rest Area KM 97, contohnya ketika CITIZEN PURWAKARTA berbelanja makanan Ringan di sebuah Toko oleh-oleh bernama Kabita Snack, belum masuk ke dalam Toko pun kami disambut oleh spg yang memasang senyum ramah dan sapaan hangat, bahkan saat membayar ke kasir, meski ketika itu toko cukup ramai dan sibuk, kasir tak terlihat jutek, meski agak terburu-buru karena banyaknya customer, tapi terlihat cukup cekatan, rapi dalam S.O.P, dan tidak mengecewakan. beruntung saat kami selesai melaksanakan shalat maghrib di Mesjid Al-Mi'raj yang juga masih berada di kompleks Rest Area KM 97, kami sempat bertemu dengan kasir toko Kabita Snack tersebut yang sepertinya hendak melaksanakan shalat juga, dari wawancara ringan kami, kasir bernama Ipah ini mengaku telah bekerja di Toko Kabita Snack sekitar lima bulan, ia mengaku senang bekerja di toko tersebut, pasalnya selain dekat dengan tempat tinggalnya, suasana kerja di Toko Kabita Snack juga tidak kaku, sehingga Ipah mengaku sangat betah bekerja disana. Disinggung tentang misteri KM 97, gadis berusia 20 tahun ini hanya berkata "no comment ah saya orangnya penakut, gampang keinget-inget kalo cerita yang gitu”. Kata Ipah sambil tertawa kecil.


Biasanya menjelang malam keadaan Rest Area akan terasa lebih ramai, mungkin karena banyak orang yang memang sengaja melakukan perjalanan saat menjelang sore dan sengaja singgah untuk melepas lelah atau sekedar melaksanakan shalat maghrib dan isya sebelum melanjutkan perjalanan. sedikit tips dari CITIZEN PURWAKARTA adalah, jika kebetulan singgah ke Rest Area KM 97 tepat pada sekitaran pukul 5 sore atau menjelang matahari terbenam, jangan melewatkan pemandangan belakang bukit Rest Area KM 97, karena sepertinya kita tak perlu pergi ke puncak gunung atau ke pantai untuk menyaksikan indahnya sang surya saat terbenam, atau jika kebetulan singgah pada pagi hari, kita juga bisa menikmati hangatnya sang mentari yang mengintip dari balik bukit. (IT)